Psikolog Anak & Remaja – Bunda Lucy

Apa Itu BPD (Borderline Personality Disorder) – Gejala, Peyebab Dan Cara Mengatasinya

BPD (Borderline Personality Disorder) merupakan kondisi kesehatan mental yang kompleks dan signifikan memengaruhi pemikiran, emosi, dan hubungan seseorang. Artikel ini bertujuan untuk menjelajahi kompleksitas BPD, mengulas gejalanya, penyebabnya, dan mekanisme penanganan yang efektif.

Apa Itu BPD?

Borderline personality disorder (BPD) adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang selalu berubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif. Individu dengan BPD sering mengalami perubahan suasana hati, harga diri, dan identitas yang intens dan tiba-tiba. Fluktuasi ini dapat menyebabkan perilaku impulsif, hubungan yang tegang, dan tantangan dalam fungsi sehari-hari.

Sekitar 1–4% orang di dunia mengalami BPD atau atau gangguan kepribadian ambang. Gangguan ini umumnya muncul pada masa remaja akhir atau dewasa muda dan lebih sering dialami oleh wanita.

Mengenali Gejala BPD

Gejala Gangguan Personalitas Ambang menjadi krusial untuk identifikasi dan intervensi dini. Indikator umum meliputi ketakutan yang intens terhadap penolakan, hubungan yang tidak stabil dan intens, citra diri yang terdistorsi, perilaku impulsif dan berisiko, pemikiran bunuh diri yang berulang, perasaan hampa yang kronis, dan episode amarah yang intens namun singkat.

 Gejala biasanya muncul pada masa remaja menjelang dewasa dalam tingkat ringan hingga berat. Gejala BPD dapat digolongkan menjadi empat bagian, yaitu:

  • Gangguan pola pikir dan persepsi

BPD bisa menyebabkan penderitanya berpikir bahwa dirinya buruk, bersalah, atau tidak berarti. Pikiran ini bisa hilang timbul, serta membuat penderitanya kalut dan berusaha mencari pembenaran atau pembelaan ke orang-orang di sekitarnya untuk meyakinkan bahwa dirinya tidak buruk.

  • Hubungan yang intens, tetapi tidak stabil

BPD dapat menyebabkan penderitanya takut akan diabaikan oleh orang lain. Pada suatu tahap, rasa takut ini bisa berkembang menjadi obsessive love disorder di mana penderita akan sangat bergantung atau terobsesi dengan seseorang. Akan tetapi, penderita BPD pada lain waktu juga bisa merasa tidak nyaman jika ada orang yang terlalu dekat atau terlalu memperhatikannya. Hal ini dapat merusak hubungan penderita BPD dengan orang lain.

  • Perilaku impulsif

Perilaku ini termasuk aktivitas yang membahayakan diri sendiri, atau tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh, penderita dapat melukai diri sendiri atau melakukan percobaan bunuh diri, melakukan hubungan seks yang berisiko, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau berjudi tanpa memikirkan risiko kalah.

  • Mood atau suasana hati yang tidak stabil

Penderita BPD dapat mengalami perubahan suasana hati (mood swing) yang drastis terhadap dirinya sendiri, lingkungan, atau orang-orang di sekitarnya tanpa alasan yang jelas. Mood penderita bisa berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya. Saat mengalami suasana hati yang negatif, penderita BPD bisa merasa marah, hampa, sedih, tidak berharga, malu, panik atau takut, dan kesepian.

Penyebab BPD

Sementara penyebab pasti BPD tetap kompleks dan belum sepenuhnya dipahami, kombinasi faktor genetik, neurologis, dan lingkungan diyakini berkontribusi pada perkembangannya. Namun, beberapa faktor di bawah ini diduga dapat memicu terjadinya BPD:

  • Kelainan pada otak

Berdasarkan penelitian, penderita BPD memiliki kelainan pada struktur dan fungsi otak, terutama pada area yang mengatur perilaku dan emosi. Penderita BPD juga diduga memiliki kelainan fungsi zat kimia otak yang berperan dalam mengatur emosi.

  • Genetik

Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian ambang lebih berisiko mengalami kondisi ini.

  • Peristiwa traumatis

Mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan, kekerasan, atau penelantaran saat kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami BPD. Selain itu, komunikasi yang buruk dalam keluarga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya BPD.

Faktor-faktor di atas memang dapat meningkatkan risiko BPD. Namun, bukan berarti seseorang yang memiliki faktor risiko tersebut pasti akan mengalami BPD. Pasalnya, BPD juga tidak mustahil dialami oleh seseorang yang tidak memiliki satu pun faktor risiko di atas.

Penanganan dan Pengobatan untuk BPD

Manajemen BPD melibatkan pendekatan komprehensif yang menggabungkan psikoterapi, obat-obatan, dan dukungan. Terapi Dialektikal Perilaku (DBT), Terapi Kognitif-Perilaku (CBT), dan intervensi psikofarmakologis umumnya digunakan untuk mengatasi berbagai aspek gangguan ini. Selain itu, membangun sistem dukungan yang kuat dan mengembangkan mekanisme koping yang sehat sangat penting bagi individu dengan BPD. Perlu diingat bahwa membujuk penderita BPD agar menjalani pemeriksaan harus secara perlahan dan tanpa paksaan. Pengobatan borderline personality disorder bertujuan untuk meredakan gejala dan mengobati gangguan mental lain yang sering kali menyertai BPD, misalnya depresi.

Sebagai kesimpulan, Gangguan Personalitas Ambang adalah kondisi kesehatan mental yang menantang yang memerlukan pemahaman yang cermat untuk manajemen yang efektif. Dengan mengenali gejalanya, mengeksplorasi penyebab potensial, dan menerapkan strategi penanganan yang tepat, individu dengan BPD dapat bekerja menuju stabilitas dan kesejahteraan yang meningkat. Artikel ini bertujuan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan wawasan berharga tentang sifat kompleks Gangguan Personalitas Ambang.

Untuk mendapatkan bantuan menangani masalah kesehatan mental silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smart Talent Psychology Art Center dengan klik link berikut : https://wa.link/vh0phf

Tags :
Freebies
Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post :

Jetton Casino Программа Лояльности

Специальные программы лояльности обеспечивают дополнительные возможности для заработка, что делает взаимодействие более выгодным и интересным. Такие предложения позволяют...

Bunda Lucy - Psikolog Anak Jakarta

Bunda Lucy

Psikolog Profesional