Kebaikan adalah nilai yang mulia dalam kehidupan manusia. Namun, ketika kebaikan dijalankan secara berlebihan, dampaknya bisa menjadi kontraproduktif. Dalam beberapa situasi, berbaik hati kepada orang lain secara berlebihan justru dapat menjadi bumerang untuk dirimu sendiri
Pada dasarnya, perbuatan baik merupakan bentuk kepedulian, empati, serta kasih sayang kepada sesama manusia dan lingkungan. Jika dilakukan dengan tepat, berbuat kebaikan bisa membuat seseorang menjadi lebih bahagia, terhindar dari stres, dan memiliki hubungan yang erat dengan orang lain.
Seorang yang terlalu baik seringkali cenderung mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaannya sendiri demi kepentingan orang lain. Meskipun niatnya murni, pengorbanan yang berlebihan ini dapat mengakibatkan stres, kelelahan, dan bahkan penurunan kesehatan mental.
Efek Buruk Menjadi Seorang yang Terlalu Baik
Meski perbuatan baik bisa memberikan banyak manfaat, tapi jika dilakukan secara berlebihan, sikap ini justru bisa merugikan dirimu sendiri. Ketika kamu bersifat terlalu baik terhadap orang lain, kamu mungkin bisa saja mengalami beberapa dampak berikut ini:
- Berisiko terjerat dalam hubungan yang toxic dan abusive
Hati-hati, sikapmu yang memaksakan untuk selalu berbuat baik bisa membuatmu terjebak dalam hubungan yang toxic dan abusive. Karena sifatmu yang satu ini, orang lain bisa saja menyepelekan, merendahkan, dan memperlakukanmu dengan tidak adil.
- Memicu rasa kecewa
Saat berbuat terlalu baik, mungkin hati kecilmu berharap agar orang lain juga melakukan hal yang sama kepadamu. Jika hal ini tidak terwujud, kamu mungkin akan menjadi lebih mudah merasa kecewa. Kekecewaan ini tentu bisa melukai perasaan dan emosimu.
- Menimbulkan Perasaan Terbebani dan Tidak Berharga
Terkadang, menjadi terlalu baik dapat membuat seseorang merasa terbebani dan merasa tidak dihargai. Ketika orang lain terus menerima tanpa memberikan apresiasi atau balasan yang setara, perasaan tidak berharga bisa muncul, mengurangi kepercayaan diri dan kebahagiaan.
- Mengkritik dan menyalahkan diri sendiri
Seorang yang terlalu baik biasanya akan melindungi orang lain, tetapi cenderung mengkritik dan menyalahkan diri sendiri. Jadi, ketika orang lain berbuat salah, mereka bisa mewajarkan dan memaafkannya, tapi cenderung mencari titik kesalahan pada diri sendiri. Sifat ini kerap dimiliki oleh para people pleaser.
- Mengganggu kesehatan mental
Memendam emosi kemarahan, kesedihan, ketakutan, dan kekecewaan saat kamu berusaha menjadi orang yang selalu baik nyatanya dapat berpengaruh pada kesehatan mental. Pasalnya, emosi yang menumpuk bisa membuatmu stres dan melampiaskannya pada kebiasaan yang buruk, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol atau bahkan mengggunakan obat-obatan terlarang.
Berbuat baik memang merupakan sikap terpuji dan menjadi dambaan bagi banyak orang. Meski begitu, jangan sampai kamu melakukannya secara berlebihan hingga merugikan dirimu sendiri. Jika merasa sikap baik yang kamu lakukan sudah berlebihan hingga membuatmu merasakan dampak buruknya, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater guna mendapatkan saran terbaik untuk keluar dari permasalahanmu.
Penting untuk menemukan keseimbangan antara membantu orang lain dan menjaga kesejahteraan diri sendiri. Dengan demikian, kita dapat menjadi individu yang berdaya, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.
Untuk mendapatkan bantuan menangani masalah kesehatan mental silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smart Talent Psychology Art Center dengan klik link berikut