Sebagai periode transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, masa remaja tidak jarang menjadi waktu yang sulit. Mungkin kita sudah sering mendengar anak-anak kita mengeluh tugas sekolah yang banyak, wajah yang kurang menarik, dikucilkan teman, hingga sedih karena mendapat nilai yang rendah di ulangan. Merupakan hal yang sangat normal remaja merasakan sedih, gangguan mood, marah hingga cemas karena berbagai hal. Ketika berada di masa ini remaja justru rentan mengalami depresi, Depresi tidak mengenal usia, oleh karena itu remaja pun dapat mengalami depresi. Sebagai orangtua kita harus memahami bahwa perilaku pada remaja itu merupakan bagian yang penting pada perkembangan remaja itu sendiri.
Apa Itu Depresi Pada Remaja ???
Depresi pada remaja adalah masalah pada kesehatan mental yang dapat menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat secara terus-menerus. Depresi pada remaja dapat dapat memengaruhi cara remaja berpikir, merasakan, dan berperilaku, dan dapat menyebabkan masalah emosional, fungsional, dan fisik. Depresi pada remaja menimbulkan konsekuensi serius dan membutuhkan pengobatan jangka panjang. Kondisi ini.
Depresi tidak mengenal usia, oleh karena itu remaja pun dapat mengalami depresi, depresi memberikan pengaruh yang berbeda pada remaja laki-laki dan perempuan. Salah satu penyebabnya adalah karena perempuan lebih rentan depresi daripada laki-laki. Penelitian menemukan bahwa remaja perempuan usia 15 tahun lebih cenderung terkena depresi daripada pria karena faktor genetik, fluktuasi hormonal, atau karena keinginan mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
Gejala Depresi Pada Remaja
Secara umum remaja yang mengalami depresi sulit untuk dibedakan, tapi perubahan pada pikiran, emosi, perilaku hingga fisik dapat menunjukkan gejala yang mengarah pada depresi. Beberapa gejala yang dapat muncul diantaranya adalah.
1. Perasaan sedih yang berkepanjangan, sering menangis hingga mudah sensitif.
2. Muncul emosi yang tidak seperti dirinya, seperti tiba-tiba marah tanpa sebab.
3. Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
4. Kesulitan mengingat sesuatu.
5. Suka melamun dan menyendiri.
6. Sulit tidur atau tidur berlebihan.
7. Kurang nafsu makan atau makan berlebihan.
8. Hilangnya motivasi, merasa lelah, lesu atau kurang bertenaga.
9. Merasa tidak berdaya, menyesal hingga menyalahkan diri sendiri.
10. Memutuskan hubungan dengan teman sebaya.
Masalah-masalah seperti tekanan teman sebaya, ekspektasi akademis, dan perubahan tubuh juga dapat membawa banyak perasaan naik-turun pada remaja. Bagi beberapa remaja, perasaan sedih itu lebih dari sekedar perasaan sementara, dan bisa menjadi gejala depresi.
Dampak Depresi Pada Remaja
Gejala depresi pada remaja dapat mereda seiring dengan pengobatan, seperti pengobatan medis dan konseling psikologis. Remaja yang mengalami depresi berisiko tinggi mengalami banyak masalah serius karena mereka berjuang untuk mengatasi rasa sakit emosional yang dirasakan. Dampak yang disebabkan oleh depresi pada remaja adalah sebagai berikut :
- mulai menarik diri dari anggota keluarga karena sejumlah alasan.
- Sensitif dan mudah tersinggung.
- Sulit fokus dalam bidang akademis.
- Sulit menjalin hubungan sosial dengan orang lain.
- beralih ke obat-obatan dan alkohol dalam upaya mengobati diri sendiri dari depresi.
- Melukai diri sendiri
Yang Anda bisa lakukan sebagai orangtua adalah memberikannya dukungan dan kasih sayang kepada anak remaja Anda, ini adalah hal utama yang bisa orangtua berikan kepada anak. Selain itu kita juga dapat mendukung dengan menciptakan suasana yang sehat dan kondusif di lingkungan rumah. Seperti menyediakan makanan yang lezat, sehat dan bergizi dan mengajak anak melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki 10 menit di pagi hari. Hal ini dapat mengurangi risiko penyebab depresi pada remaja
Cara mengatasi Depresi Pada Remaja
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah depresi pada remaja adalah sebagai berikut:
- Jalin hubungan yang baik dengan anak misalnya rutin mengajak anak mengobrol dengan orangtua.
- Bujuk untuk melakukan aktivitas ringan bersama keluarga.
- Menerapkan pola hidup sehat.
- Hindarkan para remaja dari penggunaan Alkohol dan obat-obatan.
- Biarkan anak tetap aktif.
- Yakinkan pada anak bahwa mereka tidak sendirian.
Dengan pentingnya peran orang tua dalam menghadapi kehidupan remaja anak-anak kita, maka hendaknya kita dibekali oleh banyak pengetahuan terkait kesehatan mental remaja, agar anak kita bisa hidup di lingkungan yang mendukung ia untuk berkembang. Untuk mendapatkan bantuan menangani masalah kesehatan mental pada remaja ataupun orang dewasa, silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smart Talent Psychology Art Center dengan klik link berikut : https://wa.link/vh0phf