Psikolog Anak & Remaja – Bunda Lucy

Kenali Ciri Anak Menidap Disleksia

Apa Itu Disleksia ??

Disleksia adalah gangguan proses belajar yang berpengaruh pada kemampuan membaca, menulis, dan berbicara. Gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa membuat penderita disleksia kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata.

Dsileksia Dapat terjadi pada anak kecil hingga orang dewasa, seseorang yang mengidap disleksia akan kesulitan membaca, terutama yang terjadi pada anak-anak. Namun pada orang dewasa yang mengidap disleksia, hal tersebut sudah dapat diatasi. Walau begitu, orang dewasa yang mengidap disleksia dapat menunjukkan beberapa gejala lain, seperti masalah memori.

Ada tiga jenis Disleksia yang dapat menyerang orang dewasa yaitu :

  • Dysnemkinesia. Disleksia jenis ini berhubungan dengan keterampilan motorik yang membuat seseorang sulit untuk menulis, terutama membuat surat. Pada tipe ini, orang-orang tersebut akan menulis surat secara mundur.
  • Dysphonesia. Jenis ini berhubungan dengan pendengaran. Seseorang dengan disleksia ini dapat kesulitan untuk mengucapkan kata-kata atau memahami kata-kata yang tidak dikenal.
  • Dyseidesia. Disleksia ini berhubungan dengan keterampilan visual. Hal ini menyebabkan seseorang yang mengidapnya sulit untuk memahami kata-kata yang tertulis. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan kesulitan untuk memahami kata-kata dengan suara.

ada beberapa gejala disleksia lain yang sering ditunjukkan orang dewasa, seperti:

1. Sulit Membaca

Salah satu tanda orang dewasa mengalami disleksia adalah kesulitan untuk mengidentifikasi huruf dan membaca sebuah kalimat.

2. Sulit Menghafal

Jika pada orang normal menghafal satu hingga dua baris kalimat bisa dilakukan dengan mudah, itu tidak berlaku pada orang dengan gangguan disleksia.

3. Tidak Bisa Memecahkan Soal Matematika

Sama seperti huruf, deretan angka juga bisa menjadi hal yang menyulitkan bagi pengidap disleksia.

4. Sulit Membuat Ringkasan

Ini berkaitan dengan kesulitan fokus yang dialami saat pengidap disleksia saat mengerjakan tugas.

5. Mudah Stres dan Tidak Percaya Diri

Orang dengan gangguan disleksia sering bereaksi berlebihan terhadap suatu kesalahan.

Lalu Apakah Disleksia Bisa Sembuh ??

Meski tergolong sebagai penyakit yang enggak bisa disembuhkan, namun disleksia tetap bisa ditangani. Deteksi dini bisa membantu meningkatkan kemampuan pengidap disleksia dalam membaca.

Bagaimana cara Mengetahui ciri anak yang mengidap disleksia ??

Disleksia berkaitan dengan faktor genetik. Seseorang lebih mungkin mengidap disleksia jika memiliki orang tua, saudara kandung, atau anggota keluarga lain yang juga mengidap disleksia.

Tanda-tanda disleksia sulit dikenali sebelum anak memasuki usia sekolah. Baru ketika anak mulai belajar membaca dan menulis di sekolah, gejala-gejala disleksia akan semakin terlihat jelas.

Pada balita, kenali tanda-tanda disleksia berikut:

  • Anak mengalami perkembangan bicara yang lebih lambat dibanding anak-anak seusianya.
  • Sering terbolak-balik menyebutkan sebuah kata. Misalnya, ingin memanggil “ibu”, tapi yang diucapkan malah “ubi”. Anak juga butuh waktu lama untuk belajar kata baru.
  • Sulit untuk memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan maksudnya dan sulit menyusun kata dengan benar. Akibatnya ia sulit mengekspresikan diri.
  • Kurang memahami kata-kata berima, contohnya “putri menari sendiri”.

Ketika usianya yang sudah 12 tahun, ia masih berbicara dengan terbata-bata? Ada baiknya orangua menyelidiki lebih lanjut apakah ada kemungkinan anak mengidap disleksia. Ini merupakan gangguan belajar yang umum terjadi pada anak-anak. Biasanya anak dengan disleksia akan mengalami kesulitan mengeja, membaca, dan menulis.

Bila anak sudah memasuki usia sekolah, ibu bisa mengenali disleksia melalui tanda-tanda berikut:

  • Sulit mengingat urutan sesuatu, misalnya urutan abjad atau nama hari.
  • Butuh waktu lama dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.
  • Sulit menemukan persamaan atau perbedaan pada abjad.
  • Sulit mengucapkan kata yang baru dikenal.
  • Susah mengeja, karena melihat huruf atau angka terbolak-balik, seperti huruf “d” dengan huruf “b”, atau angka “6” dengan angka “9”.
  • Sering salah atau terlalu lamban saat membaca.
  • Kesulitan memroses dan memahami apa yang didengarnya.
    Lamban juga dalam menulis.

Selain dalam belajar, gejala-gejala disleksia juga bisa dikenali bila anak sering melakukan kebiasaan berikut:

  1. Pelupa
    Anak disleksia biasanya sangat pelupa, hampir di setiap saat, melebihi teman-teman seusianya.
  2. Kesulitan Koordinasi
    Pada anak usia pra-sekolah, gejala disleksia bisa dikenali bila ia kesulitan dalam koordinasi gerakan motorik seperti sering terjatuh, sering menabrak benda, atau sering tersandung.
  3. Lambat Memberikan Respons
    Ketika diberi tugas atau instruksi, anak disleksia cenderung lambat dalam melakukannya (slow processing speed). Gejala ini bisa terlihat jelas saat belajar di sekolah.
  4. Sulit Melakukan Aktivitas Tertentu
    Anak disleksia juga biasanya sulit melakukan aktivitas yang mengandalkan keterampilan motorik halus seperti mewarnai, tracking pola, menggunting, mengancing baju, memakai kaos kaki, dan sebagainya.

Anak disleksia bukan berarti bodoh, karena kondisi ini tidak memengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang. Jadi, jangan menyerah mendidik anak yang mengidap disleksia, tetap semangat dan bersyukur karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. “Ini lebih umum dari yang Anda bayangkan. Anda tidak sendiri. Dan meskipun Anda akan memilikinya seumur hidup, Anda dapat melesat di antara tetesan air hujan untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan dan hal itu tidak akan menghalangi Anda.” Untuk mendapatkan bantuan menangani masalah disleksia pada anak silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smart Talent Psychology Art Center dengan klik link berikut : https://wa.link/vh0phf

Tags :
Freebies
Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post :

Bunda Lucy - Psikolog Anak Jakarta

Bunda Lucy

Psikolog Profesional