Psikolog Anak & Remaja – Bunda Lucy

Kenali Penyebab, Gejala Dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Melihat anaknya yang aktif dan ceria adalah keinginan banyak orangtua pada anaknya. Melihat anak melakukan aktivitasnya dengan aktif akan membuat orangtua merasa senang, tapi bagaimana jika anak memiliki sifat yang terlalu aktif hingga sulit diatur, Anda patut waspada bila perilaku aktifnya justru membuat mereka kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari atau bahkan menyebabkan gangguan interaksi dengan teman sebayanya. Bisa jadi ini gejala Hiperaktif.

Apa Itu Anak Hiperaktif ???

Anak hiperaktif adalah anak yang melakukan aktivitasnya dengan sangat aktif dan cenderung sulit untuk dikendalikan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sulit memusatkan fokus dan konsentrasi, tidak bisa duduk tenang, dan berbicara terlalu cepat, kondisi ini bisa jadi merupakan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder ( ADHD ). Anak hiperaktif biasanya sangat aktif tanpa melihat waktu, situasi, serta kondisi lingkungan di sekitar. Bahkan, kondisi ini dapat membuat anak sulit untuk memusatkan fokus dan konsentrasinya sehingga bisa memengaruhi lingkungan sosial maupun prestasi di sekolah.

Penyebab Anak Hiperaktif

Hiperaktif pada anak bisa disebabkan oleh kondisi fisik maupun psikis. Umumnya, sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan anak hiperaktif adalah sebagai berikut:

  • Gangguan otak dan sistem saraf.
  • Gangguan psikologis.
  • ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder )
  • Hipertiroidisme

Gejala Anak Hiperaktif

Jangan salah sangka, tidak semua anak yang terlalu aktif itu hiperaktif. Banyak orangtua yang mengira bahwa anaknya masuk kategori ini padahal mungkin ia hanya aktif. Maka dari itu orangtua harus mengetahui ciri atau gejala anak hiperaktif.

Berikut ini adalah gejala anak hiperaktif yang orangtua perlu ketahui, yaitu sebagai berikut :

  • Bicara terus menerus.
  • Sering mengganggu orang lain.
  • Bergerak meski sedang duduk.
  • Gelisah dan ingin mengambil mainan.
  • Kesulitan untuk fokus dan duduk diam saat makan atau bermain.
  • Berlari dan berteriak saat main meski berada di dalam ruangan.
  • Berdiri di tengah kelas dan berjalan-jalan ketika guru sedang bicara.
  • Bergerak dengan cepat sampai menabrak orang lain atau barang-barang.
  • Bermain terlalu kasar sampai melukai anak lain bahkan diri sendiri.
  • Anak tidak mau mengalah, tidak sabar, dan tidak mau berbagi.
  • Beraktivitas terus menerus dan hanya sedikit beristirahat atau tidur. 

Penanganan kondisi hiperaktif membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitar anak, terutama keluarga. 

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Mengatasi anak hiperaktif membutuhkan banyak kesabaran agar Anda bisa mengatur dan mengendalikan anak Anda dengan tepat. Orangtua harus memperhatikan perilaku yang tidak biasa atau tidak sopan pada anak.

Ada beberapa cara mengatasi anak hiperaktif, anak hiperaktif adalah kondisi yang dapat ditangani melalui beberapa cara, yaitu melalui penerapan pola asuh orang tua yang tepat dan tindakan medis. Berikut masing-masing penjelasannya :

1. Penerapan pola asuh orangtua yang tepat

Cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penanganan anak hiperaktif adalah dengan menerapkan pola asuh yang tepat. Misalnya, jika si kecil sedang mengerjakan tugas, orang tua dapat menciptakan suasana senyaman mungkin dan menghindari berbagai hal yang dapat mengganggu konsentrasi anak, seperti televisi, ponsel, dan lain-lain. orang tua juga perlu mengarahkan anak untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya menjaga keseimbangan fokus dan konsentrasi. Contoh pola hidup yang dapat orangtua lakukan untuk menangani anak hiperaktif adalah sebagai berikut :

  • Mengajak anak untuk rutin berolahraga. Dengan berolahraga, anak dapat belajar disiplin, mengontrol diri, serta mengatur energi sebaik mungkin.
  • Memberikan makanan sehat dengan gizi seimbang.
  • Menghindari hal-hal yang dapat memicu gejala hiperaktif, seperti makanan atau minuman yang mengandung kafein dan paparan nikotin.
  • Membuat jadwal harian yang terstruktur pada anak, mulai dari menentukan waktu untuk mandi, belajar, bermain, dan tidur.
  • Meningkatkan frekuensi aktivitas di luar rumah, seperti piknik, bersepeda dan jalan santai.
  • Melatih anak untuk mengontrol emosinya dengan baik.

2. Penanganan medis

Di samping pola asuh orangtua yang tepat, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan penanganan medis. Penanganan anak hiperaktif cenderung beragam sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, metode pengobatan yang umum dilakukan dokter untuk menangani kondisi anak hiperaktif adalah:

  • Terapi bicara untuk mendiskusikan gejala yang dialami oleh anak bersama terapis.
  • Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy/CBT) untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku anak hiperaktif.
  • Meresepkan obat-obatan, seperti dexmethylphenidateamphetamine dan dextroamphetamine untuk mengendalikan gejala dan memberikan efek menenangkan.

Apabila si kecil menunjukkan tanda-tanda seperti ulasan di atas, ada baiknya untuk melakukan konsultasi pada ahlinya. Untuk mendapatkan bantuan menangani Anak Hiperaktif silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smart Talent Psychology Art Center dengan klik link berikut : https://wa.link/vh0phf

Tags :
Freebies
Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post :

Bunda Lucy - Psikolog Anak Jakarta

Bunda Lucy

Psikolog Profesional