Psikolog Anak & Remaja – Bunda Lucy

Mengenal Tes Psikopat untuk Bantu Kenali Kepribadian Diri

Pemahaman mendalam terhadap kepribadian diri merupakan langkah esensial dalam pengembangan diri. Tes psikopat menjadi alat yang efektif untuk membantu mengenali ciri-ciri kepribadian seseorang. Tes psikopat menjadi pemeriksaan untuk membantu ahli kejiwaan untuk mendiagnosis seseorang memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang psikopat.

Psikopat mengacu pada suatu kondisi saat seseorang menunjukkan gejala gangguan kepribadian antisosial. Kelainan kejiwaan ini muncul dengan beberapa perilaku, seperti tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah, kesulitan menunjukkan perasaan empati atau penyesalan, kerap berbohong, dan tidak ragu untuk memanipulasi bahkan melukai orang lain.

Mengapa Tes Psikopat Penting?

Tes psikopat memainkan peran kunci dalam menyelidiki berbagai aspek kepribadian. Dengan mengungkap karakteristik psikologis yang mendasar, tes ini dapat memberikan wawasan yang dalam mengenai pola pikir dan perilaku seseorang. Ini bukan hanya alat diagnostik, tetapi juga jendela ke dalam aspek-aspek tersembunyi dari kepribadian yang mungkin belum disadari.

Fakta yang menyebabkan seseorang mengalami kelainan kejiwaan ini memang belum pasti. Akan tetapi, para ahli menduga masalah ini muncul karena pengaruh genetik dan kondisi lingkungan pengidapnya.

Faktor yang Menjadi Penentu dalam Tes Psikopat

Meski penyebabnya belum pasti, ahli kejiwaan tetap perlu melakukan psikotes dan tes psikopat untuk mendiagnosis apakah pengidap memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang psikopat atau tidak. Tes ini memiliki beberapa unsur penting yang kerap menjadi acuan untuk menilai kepribadian seseorang, antara lain:

  • Reaksi emosi

Unsur pertama adalah reaksi emosi. Seseorang yang memiliki masalah kepribadian antisosial cenderung mempunyai tingkat emosi sosial yang rendah. Mereka terbilang kurang atau tidak memiliki rasa bersalah, sedih, takut, dan malu sama sekali. 

  • Rasa tanggung jawab

Selain itu, aspek lainnya adalah psikopat yang kerap menyalahkan orang lain dan lepas tanggung jawab. Padahal, masalah tersebut murni sebagai kelalaian mereka. Jika mengalami kondisi yang sangat terdesak, pengidap mungkin dapat mengakui kesalahan mereka. Namun, tetap saja tanpa rasa bersalah dan malu.

  • Kejujuran

Tes psikopat juga membantu ahli kesehatan mental dalam menentukan apakah pengidap berbicara jujur atau berbohong.

  • Kepercayaan diri

Faktor lain yang menjadi penentu adalah rasa percaya diri. Kerap terjadi, psikopat memiliki gejala yang sama dengan gangguan kepribadian narsistik dalam hal rasa percaya diri. 

  • Tingkat perhatian

Secara umum, seseorang dengan kondisi psikopat akan mempunyai tingkat atau rentang perhatian yang cenderung lebih rendah. Baik itu terhadap orang lain maupun berbagai hal di sekitar mereka. Ini terjadi karena pengidap memiliki sifat impulsif.

  • Kadar empati

Tidak sama dengan orang-orang yang mempunyai savior complex, seorang psikopat tidak memiliki kepedulian terhadap perasaan orang lain dan cenderung berhati dingin. Kemungkinan penyebabnya adalah kelainan terhadap aktivitas listrik pada area otak yang bertugas untuk mengendalikan emosi pengidap psikopat.

Dalam konteks pengembangan diri, tes psikopat dapat menjadi panduan berharga. Dengan mengetahui kecenderungan dan preferensi pribadi, seseorang dapat mengarahkan upaya mereka menuju pertumbuhan yang lebih menyeluruh. Artikel ini akan menyelidiki cara mengintegrasikan hasil tes psikopat ke dalam strategi pengembangan diri yang efektif.

Jenis Tes Psikopat untuk Mengenali Kepribadian Diri

Meski mungkin ada banyak “tes psikopat” gratis yang beredar pada internet, ada dua bentuk yang paling sering digunakan, yaitu Revisi Daftar Periksa Psikopat (PCL-R) dan Inventarisasi Kepribadian Psikopat (PPL). Berikut adalah penjelasan mengenai keduanya:

  • Tes psikopat PPL

Skrining atau pemeriksaan PPL adalah bentuk tes psikopat alternatif yang muncul pada tahun 1996 silam.Tes ini memiliki tujuan untuk menilai sifat psikopat pada masyarakat non-kriminal.  Sampai saat ini, beberapa pihak masih menggunakan tes PPL untuk individu dengan hukuman penjara tetapi penerapannya lebih sering pada kelompok lain, misalnya mahasiswa.

  • Tes psikopat PCL-R 

PCL-R adalah tes yang terdiri dari 20 pokok atau aspek skala penilaian gejala untuk menilai apakah seseorang menunjukkan sifat dan perilaku tertentu yang dapat mengindikasikan psikopat.

Tes ini berlangsung dengan wawancara semi-terstruktur dan tinjauan catatan yang tersedia. Misalnya, laporan polisi atau informasi medis. Tes ini sering membantu memprediksi kemungkinan bahwa seorang penjahat akan kembali melakukan pelanggaran, serta kapasitas mereka untuk rehabilitasi.

Selama evaluasi, skor klinis dari 20 aspek akan menjadi acuan untuk mengukur sejumlah elemen sentral dari karakter psikopat.Aspek tersebut mencakup sifat hubungan interpersonal subjek, keterlibatan afektif atau emosionalnya, tanggapan terhadap orang lain dan situasi, bukti penyimpangan sosial, dan gaya hidup. 

Sebenarnya, apapun hasil dari kedua tes tersebut, psikopat bukanlah gangguan kesehatan mental resmi.Oleh karena itu, dokter tidak dapat mendiagnosis seseorang dengan kondisi tersebut. Sebaliknya, mereka mungkin mendiagnosis seseorang dengan gangguan kepribadian anti sosial (ASPD).

Dengan mengenal tes psikopat, kita membuka pintu ke arah pemahaman diri yang lebih mendalam. Dalam perjalanan pengembangan diri, penggunaan tes ini bukanlah tujuan akhir, tetapi lebih sebagai alat yang berharga untuk membimbing individu melalui perjalanan eksplorasi diri yang tak terbatas. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari tes psikopat, seseorang dapat memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik dan memandu langkah-langkah menuju pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.

Untuk mendapatkan bantuan menangani masalah kesehatan mental silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smartalent Psychology Art Center dengan klik link berikut : https://wa.link/vh0phf 

Tags :
Freebies
Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post :

Bunda Lucy - Psikolog Anak Jakarta

Bunda Lucy

Psikolog Profesional