Psikolog Anak & Remaja – Bunda Lucy

Psikologi Warna: Efek Setiap Warna dan Manfaatnya

Warna bukan hanya elemen visual, mereka memiliki dampak emosional dan psikologis yang mendalam pada manusia. Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna bisa memengaruhi suasana hati dan perilaku manusia.

Berkaitan dengan psikologi warna, panjang gelombang yang berasal dari cahaya yang masuk dalam retina akan berubah menjadi rangsangan listrik sebelum sampai ke otak. Inilah sebabnya, warna disebut memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap emosi, suasana hati, dan perilaku seseorang. 

Disadari atau tidak, manusia hidup berdampingan dengan warna. Bahkan, pemilihan warna yang tepat dapat menunjang aktivitas manusia, misalnya warna seprai putih agar tidur lebih nyenyak, warna pakaian oranye untuk kesan hangat saat kencan pertama, atau warna sofa coklat demi ruang tamu yang nyaman.

Pemilihan warna untuk menciptakan rasa nyaman, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuatmu bersemangat ini dikenal dengan istilah psikologi warna. Dalam psikologi, warna dapat memengaruhi suasana hati, perasaan, emosi, hingga perilaku manusia. Namun, pengaruh dari suatu warna pada kondisi psikologi setiap individu sudah pasti berbeda. Hal ini bergantung pada jenis kelamin, usia, serta keadaan sosial budaya mereka.

Pengaruh Warna terhadap Kondisi Psikologis

Sebelum mengenal pengaruh warna lebih jauh, perlu diketahui bahwa pengaruh psikologi warna pada setiap orang bisa berbeda, tergantung usia, jenis kelamin, kondisi sosial, dan budaya masing-masing. Setiap warna memiliki pengaruhnya masing-masing. Agar lebih jelas bagaimana pengaruh psikologi warna terhadap suasana hati dan perilaku manusia, simak penjelasannya berikut:

  • Merah

Warna merah dianggap sebagai warna yang memancing perhatian. Oleh karena itu, warna ini sering digunakan untuk memberi peringatan, layaknya sirene pada mobil ambulans dan pemadam kebakaran, atau tanda berhenti pada lampu lalu lintas.

Tak hanya memberi peringatan, warna ini juga diyakini bisa membangkitkan energi, semangat, dan rasa percaya diri. Merah juga sering menjadi simbol cinta dan kehangatan, gairah, kegembiraan, kekuatan, atau kenyamanan.

Selain bisa mencerminkan kegembiraan dan cinta, merah juga bisa menandakan hal negatif, seperti marah, bahaya, atau nafsu. Menurut sebuah penelitian, bila seseorang menatap warna merah, bisa terjadi aktivitas peningkatan detak jantung, sehingga membuat kita bernapas lebih cepat.

Menurut ahli konsultan warna sekaligus penulis buku More Alive With Color, ada hal-hal yang sebaiknya kamu perhatikan bila ingin mengenakan pakaian berwarna merah.

  • Biru

Dalam psikologi medis, warna biru diasosiasikan dengan rasa tenang dan relaks. Itulah mengapa biru sering digunakan sebagai cat dinding kamar, karena efek tenang yang muncul bisa bikin tidur lebih nyenyak. Selain itu, warna ini juga dapat meningkatkan produktivitas, sehingga tepat bila dijadikan sebagai warna dinding kantor.

Psikologi warna ini bisa mengartikan kesetiaan, ketenangan, sensitif, dan bisa diandalkan. Warna langit ini juga bisa diartikan dengan stabil. Kata ahli konsultan warna, busana biru tua cocok untuk acara formal atau seragam. Sedangkan biru muda lebih tepat dikenakan pada acara yang sifatnya non-formal.

Namun, bagai dua sisi mata uang, warna biru juga digambarkan sebagai kesedihan, kesepian, dan kesendirian. Makanya, kamu mungkin pernah mendengar istilah holiday blues atau monday blues untuk menggambarkan perasaan sedih saat menghadapi liburan atau hari Senin.

  • Kuning

Karena warnanya yang cerah dan menarik perhatian, sebagian orang sering kali tidak percaya diri menggunakan barang berwarna kuning, termasuk pakaian, hijab, atau tas. Padahal, dalam ilmu psikologi warna, warna kuning justru bisa meningkatkan metabolisme dan rasa percaya diri, serta membuat seseorang lebih bahagia, ceria, dan optimistis.

Meskipun kuning bisa berarti gembira dan muda, banyak orang kurang percaya diri untuk mengenakan warna ini. Alasannya, takut terlihat mencolok. Menurut ahli konsultan dan psikologi, warna kuning bisa meningkatkan konsentrasi. Itulah makanya warna ini dipakai untuk kertas legal atau post it.

  • Hijau

Dalam psikologi warna, warna hijau merupakan simbol alam yang berdampak positif pada suasana hati dan perilaku manusia. Warna ini diyakini mampu memberi efek yang sama seperti saat kamu duduk di bawah pohon yang rindang atau berjalan-jalan di gunung, yaitu menenangkan, meredakan stres dan memberi perasaan.

Psikologi warna hijau melambangkan alam, kehidupan, kesehatan, dan kesejukan. Boleh percaya atau tidak, warna ini juga bisa berarti keberuntungan. Bila di zaman sekarang umumnya gaun pengantin berwarna putih, tapi di abad 15 para pengantin menggunakan gaun berwarna hijau.

Bahkan, penelitian menyebutkan bahwa sebagian orang menjadi lebih santai, berkonsentrasi lebih baik, dan termotivasi ketika berada di ruangan berwarna hijau. Warna hijau juga memberi kesan baik, simpatik, dan optimistis, sehingga tak jarang kamu akan melihat warna ini pada logo lembaga atau perusahaan.

  • Ungu

Sebagai warna dingin, ungu memberikan pengaruh berupa ketenangan terhadap psikologi manusia. Jadi, selain warna biru, kamu bisa nih menggunakan warna ungu bila ingin merasa lebih tenang dan relaks. Uniknya lagi, warna ungu turut menjadi simbol kemewahan sekaligus spiritualitas.

Warna ungu biasanya erat dengan kekayaan, kebijaksanaan, misterius, dan imajinasi tinggi. Psikologi warna menunjukkan bahwa ungu dapat memberikan kesan misterius dan meningkatkan daya tarik visual. Dalam desain produk, ungu dapat memberikan nuansa eksklusivitas.

  •  Pink atau merah jambu

Menurut psikologi warna, warna pink diyakini bisa memberi efek bahagia, kesan romantis, santai, dan menumbuhkan semangat untuk semua gender. Warna pink juga memberi kesan lembut dan memancarkan kasih sayang.

Contoh penggunaan warna pink adalah pada gerakan Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Gerakan ini bertujuan untuk menghormati mereka yang telah tiada akibat penyakit tersebut, sekaligus menyemangati para penyintas dan mereka yang sedang berjuang untuk sembuh. Jika dicermati, tujuan mulia ini seirama dengan psikologi warna pink.

Namun, kata ahli warna ini kurang bersemangat, membuat energi melemah, dan menunjukkan ketidakdewasaan/kekanak-kanakan dan identik dengan anak perempuan.

  • Oranye

Mungkin kamu sering melihat warna oranye pada kemasan makanan, iklan televisi, atau billboard di jalanan. Pelaku industri kreatif biasanya menambahkan warna oranye dalam setiap desain mereka untuk menciptakan kesan cerah yang menarik perhatian calon konsumen.

Warna oranye menciptakan asosiasi dengan energi, antusiasme, dan kehangatan. Psikologi warna menunjukkan bahwa oranye dapat meningkatkan semangat dan memberikan kesan yang ramah. Dalam branding, oranye sering digunakan untuk menarik perhatian tanpa terlalu intens seperti merah.

  • Coklat

Dalam konsep psikologi warna, coklat dapat memberi efek aman, nyaman, dan relaks. Nah, kamu bisa menggunakan warna ini dalam memilih furnitur untuk mendapatkan suasana rumah yang lebih nyaman dan hangat, agar bersantai bersama keluarga di rumah selalu jadi momen yang menyenangkan.

Warna ini juga dapat membangkitkan kekuatan dan memberi kesan dapat diandalkan. Namun, coklat juga bisa menimbulkan perasaan negatif, seperti kesedihan dan kesepian.

  • Hitam

Hitam tergolong warna yang aman karena cocok dipadukan dengan warna apa pun. Meski identik dengan kesedihan, kekecewaan, atau kematian, penggunaan warna hitam di beberapa bidang bisa menunjukkan psikologi warna tersendiri. Misalnya, warna hitam memberi kesan formal jika digunakan sebagai pakaian kerja.

Lain lagi dalam bidang budaya. Dalam kebudayaan tertentu, hitam menggambarkan kekuatan, misteri, dan ketenangan.

Warna hitam juga digunakan untuk menunjukan keberanian, kemewahan, keseriusan, dan kecanggihan. Tidak heran kalau hitam sering menjadi warna untuk jas pernikahan, karena merepresentasikan keberanian dan keseriusan pengantin pria untuk meminang wanitanya.

  • Putih

Sama seperti warna hitam, putih juga merupakan warna yang aman karena cocok digunakan untuk berbagai tujuan. Warna ini identik dengan kesucian dan kemurnian, serta dapat membuat hati lebih tenang dan meningkatkan konsentrasi

Warna putih juga banyak dipilih sebagai cat dinding untuk rumah yang mungil. Kesan bersih dan sederhananya membuat rumah mungil akan terasa luas, bila dindingnya dipoles dengan warna putih. Dalam psikologi warna, putih cenderung memberi makna positif, seperti bersih, segar, dan kesederhanaan. Inilah yang membuat warna putih banyak digunakan untuk memeriahkan momen keagamaan, seperti idul fitri.

Menerapkan psikologi warna adalah ide yang baik untuk membangun suasana hati yang lebih baik. Kabarnya, hati yang bahagia dan terbebas dari stres bisa membuat tubuhmu tidak gampang sakit. Hal ini tak lepas dari kebiasaan sehat yang mungkin kamu lakukan ketika merasa bahagia, misalnya menjalani pola makan sehat atau berolahraga teratur. Kebiasaan ini dapat membuat tekanan darah terkontrol dan lemak tubuh berkurang, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung.

Akan tetapi, jika kesedihan yang kamu rasakan justru berkepanjangan dan disertai stres atau cemas yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog ya, supaya kamu bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.

Untuk mendapatkan bantuan menangani masalah kesehatan mental silahkan hubungi HelpLine : 085829293939, Atau buat janji temu di Smart Talent Psychology Art Center dengan klik link berikut : https://wa.link/vh0phf

 

Tags :
Freebies
Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post :

Bunda Lucy - Psikolog Anak Jakarta

Bunda Lucy

Psikolog Profesional